Contoh Proposal Skripsi Jurusan KPI
STRATEGI
KOMPARATIF KOMUNIKASI PERSUASIF ANTARA GRAB DAN GOJEK DALAM MEMBANGUN MINAT
PENUMPANG
PROPOSAL PENELITIAN
SKRIPSI S-1
Diajukan Oleh
ADAM PRAMAYUDA
NIM. 140401030
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam
Kepada
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDAACEH
JANUARI 2018
STRATEGI KOMPARATIF
KOMUNIKASI PERSUASIF ANTARA GRAB DAN GOJEK DALAM MEMBANGUN MINAT PENUMPANG
PROPOSAL PENELITIAN
SKRIPSI S-1
Diajukan oleh:
ADAM PRAMAYUDA
NIM. 140401030
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam
Disetujui untuk diseminarkan oleh:
Ketua
Jurusan KPI, Penasehat
Akademik,
Dr. Hendra Syahputra, M.M. Ade Irma, B. H. Sc., M. A
NIP.19761024
200901 1 005 NIP.19730921200003 2 004
KERANGKA PROPOSAL SKRIPSI
Judul Proposal : Strategi Komparatif Komunikasi
Persuasif Antara Grab dan Gojek dalam Membangun Minat Penumpang
Diajukan oleh :ADAM PRAMAYUDA, NIM:140401030
Semester: VII
Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam (KPI)
A. Latar Belakang.
Komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Mulai dari
berinteraksi terhadap kegiatan sehari-hari, hingga dalam mempelajari ilmu di
berbagai bidang tentunya membutuhkan aktifitas komunikasi. Dalam istilah yang
sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian pengertian antar individu, yang
dimaksud disini seperti menyampaikan maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan dan
pengalaman dari satu individu kepada individu yang lainnya. Dengan demikian
komunikasi adalah pusat minat dari situasi perilaku dimana suatu sumber
menyampaikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan tujuan mempengaruhi
perilaku kepada
penerima.[1]
Komunikasi yang
efektif salah satunya memiliki tujuan untuk mempengaruhi sikap seseorang. Upaya
yang mempengaruhi sikap seseorang disebut komunikasi persuasif. Komunikasi
persuasif merupakan salah satu kajian komunikasi yang sering digunakan untuk
mempengaruhi orang lain dalam berbagai hal terhadap apa yang akan ditawarkan.
Persuasif sebagai teknik
komunikasi merupakan hal yang paling penting, karena tujuan dari komunikasi
ialah untuk merubah sikap dan perilaku baik individu maupun kelompok. Sedangkan
tujuan dari persuasif adalah untuk merubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap
dan perilaku seseorarng sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh komunikator.[2]
Seiring
berkembangnya zaman, perkembangan teknologi pun semakin maju. Perkembangan
teknologi yang semakin hari semakin berkembang dan semakin canggih yang terjadi
pada semua kehidupan juga berdampak pada adanya keinginan mendapatkan jasa
transportasi secara tepat dan mudah. Semua yang dibutuhkan pun akan dengan
mudah didapatkan melalui internet yang membuat masyarakat melakukan transaksi
online.
Jasa transportasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, dimana transportasi digunakan setiap orang
untuk dapat memperlancar aktifitasnya sehari-hari. Saat ini, usaha dalam bidang
transportasi umum menjadi salah satu prospek usaha yang menguntungkan terutama
pada kota-kota besar.[3]
Terdapat beberapa transportasi
online yang sekarang ini semakin berkembang diiantaranya jasa angkutan roda dua
Grab dan Gojek yang dioperasikan melalui sebuah aplikasi yang mudah diakses
oleh pengguna jasa tersebut. Perkembangan transportasi online mempermudah para
pengguna jasa untuk menggunakannya, hanya dengan memesannya melalui sebuah
aplikasi yang terpasang di handphone mereka
Grab dan Gojek merupakan jasa
angkutan roda dua yang banyak diminati oleh masyarakat sekarang ini, karena dapat
memudahkan masyarakat dalam jasa angkutan. Dalam hal ini peneliti ingin melihat
perbandingan grab dan gojek dalam menarik minat penumpang terhadap strategi
yang dilakukan. Karena pada kenyataannya di lapangan, grab dan gojek merupakan jasa transportasi yang paling banyak
di minati oleh masyarakat Kota Banda Aceh, sehingga hal tersebut menjadikan suatu saingan gojek dan grab di
kalangan transportasi online. Oleh sebab itu peneliti ingin melakukan
penelitian yang berjudul “ Strategi Komparatif
Komunikasi Persuasif Antara Grab Dan Gojek Dalam Membangun Minat Penumpang ”.
B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan diatas maka dapat dirumuskan pokok
permasalahan sebagai berikut :
1.
Bagaimana strategi komunikasi persuasif
yang diterapkan grab dan gojek dalam meningkatkan minat penumpang ?
2.
Apakah dampak bagi pengguna transportasi grab dan gojek
di Kota Banda Aceh ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok suatu permasalahan
sebagai berikut:
1. untuk mengetahui strategi komunikasi persuasif Grab dan Gojek dalam meningkatkan minat penumpang
2.
Untuk mengetahui dampak bagi pengguna transportasi Grab
dan Gojek di Kota Banda Aceh
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat:
1.
Bagi Jasa Transportasi Online
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukan dalam upaya peningkatan kualitas Grab dan Gojek di
lapangan.
2.
Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam melihat keunggulan antara grab dan gojek dalam menggunakan
jasa transportasi online.
3.
Bagi Peneliti
Penelitian
ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Komunikasi
Persuasif . Dan juga memberikan wacana tentang strategi
komparatif jasa transportasi online.
E. Kajian Pustaka
1. Pengertian Strategi
Komunikasi
Kata “strategi” berasal
dari akar kata bahasa yunani Strategos yang secara harfiyah berarti “seni
umum”. Kata strategos bermakna keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalam
jangka panjang dengan segala akibatnya. Strategi juga merupakan cara atau alat
digunakkan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara menetapkan arah usaha
serta memperhatikan faktor-faktor perkembangan lingkungan internal maupun
eksternal, sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif perusahaan.
Adapun strategi komunikasi
adalah strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan dan mempromosikan suatu
visi komunikasi dan suatu tujuan dalam rumusan yang baik. Strategi komunikasi
juga untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang dilakukan
berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi.[4]
2. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu transaksi, proses
simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun
hubungan antar sesame manusia, melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap
dan tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Everett M. Rogers seorang pakar sosiologi Amerika yang telah banyak member
perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi
membuat definisi bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud mengubah tingkah laku
mereka.[5]
Istilah komunikasi saat ini sudah sedemikian
popular dan dipergunakan oleh kebanyakan orang. Komunikasi adalah inti dari
sesame hubungan sosial, manusia sebagai makhluk sosial memiliki dorongan rasa
ingin tau, ingin ,maju dan berkembang, maka salah satu sarannya adalah
komunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia.
Apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka system komunikasi yang
mereka lakukan akan menentukan apakah system tersebut dapat mempererat atau
mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan
apabila muncul.
3. Komunikasi Persuasif
Pada dasarnya komunikasi
dan persuasif merupakan dua kata yang memiliki pengertian yang berbeda. Menurut
Brent D. Ruben mengatakan komunikasi manusia adalah suatu proses melalui
individu dalam hubungannya dalam kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, mengirim dan mengirim dan menggunakan informasi untuk
mengkoordinasikan lingkunagn dan orang lain[6]
Komunikasi persuasif
adalah bertujuan untuk merubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan
prilaku seseorang sehingga bertindak sesuai apa yang diharapkan oleh
komunikator. Persuasif bukan sekedar membujuk, merayu saja, tetapi persuasif
merupakan suatu tehnik mempengaruhi dan mempergunakan serta memanfaatkan data
dan fakta psikologi, sosiologi dari orang-orang yang kita pengaruhi.[7]
Tehnik Komunikasi persuasif tidak lain
daripada satu usaha untuk meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat dan
bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator dengan cara membujuk tanpa
memaksa atau tanpa kekerasan.[8] Pada
umumnya sikap-sikap individu atau kelompok yang hendak dipengaruhi ini terdiri
dari tiga komponen :
a. Kognitif : perilaku dimana
individu mencapai tingkat tahu pada objek yang diperkenalkan
b. Efektif : perilaku dimana
individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak pada objek
c. Konatif : perilaku yang
sudah sampai tahap hingga individu melakukan sesuatu (perbuatan) terhadap
objek.
Kepercayaan dan
pengetahuan seseorang tentang sesuatu dapat mempengaruhi sikap mereka dan pada
akhirnya mempengaruhi perilaku dan tindakan mereka terhadap sesuatu. Mengubah pengetahuan
seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka, walaupun ada
kaitan antara kognitif, efektif, dan konatif. Keterkaitan ini tidak berlaku
lurus ataupun langsung.
Pesan-pesan persuasif kebanyakan menggunakan daya pemikat
dengan logika yaitu dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada,
sedangkan daya pemikat yang emosional adalah untuk melakukan persuasif terhadap
audiens, dalam hal ini dapat menggunakan kata-kata yang sangat berpengaruh pada
emosi seseorang, misalnya keberhasilan, penghargaan, dan kenyamanan untuk
melakukan persuasif audiens.
4.
Strategi Komparatif
Komparatif adalah
suatu hal yang bersifat dapat diperbandingkan dengan suatu hal lainnya.
komparatif merupakan sesuatu yang bersifat membandingkan. Yang bertujuan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat yang akan diteliti. Komparatif biasanya digunakan untuk membandingkan antara 2
kelompok atau lebih dalam suatu variabel tertentu. Hal ini sesuai dengan teori komparatif
yang dikemukan oleh David Ricardo yang menyatakan bahwa perdagangan internal
hanya bila ada perbedaan keunggulan komparatif antar negara.[9]
5.
Ojek
Online
Menurut Peneliti,
ojek online adalah transportasi yang menggunakan sepeda motor roda dua dengan
dilengkapi aplikasi dalam pemesanannya, sistem pembayaran yang transparant yang
telah tersedia dalam aplikasi, layanan use my location yang didukung dalam
sistem internet yang memudahkan pengendara mencari lokasi pemesan. Identitas
pengendara sangat jelas dapat di lihat didalam aplikasi pemesanan, pemesan
tidak perlu repot-repot mencari ojek, hanya membuka aplikasi pemesanan maka
akan segera menemukan pengendara ojek.[10]
a. GO-JEK
Berdiri pada tahun 2011 sebagai
social entrepreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor transportasi
agar dapat beroperasi secara profesional. Saat ini GO-JEK telah bermitra dengan
lebih dari 10.000 lebih pengendara
ojek di Aceh, Jakarta,
Surabaya, Bandung, hingga Provinsi Bali. Kebersihan
dan kemanan dalam berkendara diberikan oleh GO-JEK dengan memfasilitasi
konsumen helm. Harga yang
transparant yang dimiliki GO-JEK lewat aplikasi pemesanannya adalah salah satu
kunci utama yang membuat ojek online diminati oleh masyarakat. Serta yang
membuat GO-JEK berbeda dengan ojek lainnya adalah memiliki merk (brand) “GOJEK”
serta pemilihan warna bernuansa hijau diatribut GO-JEK, baik dari helm, jaket
pengemudi, serta aplikasi, membuat masyarakat akan selalu ingat dibenak mereka
bahwa ojek berwarna hijau adalah GO-JEK. Pengguna ojek online (GO-JEK) sendiri
bervariasi, mulai anak muda hingga dewasa, baik anak sekolah maupun pekerja
kantoran. Pelayanan yang ditawarkan GO-JEK dan diminati antara lain adalah
tidak hanya go-ride (ojek online) tetapi ada go-food (layanan antar makanan dan
minuman), dan gosend (layanan antar barang. Go-ride
adalah ojek dengan menggunakan sepeda motor roda dua yang pemesanannya dengan
menggunakan sistem aplikasi online, go-food adalah layanan pemesanan makanan
melalui aplikasi GO-JEK dan akan diantarkan oleh pengendara ojek ke alamat yang
dituju lalu setelah pemesanan datang, pembayaran baru dapat dilakukan sesuai
dengan harga makanan yang dipesan serta ongkos kirim, go send adalah layanan
antar barang dengan menggunakan sepeda motor roda dua dengan pengambilan barang
di alamat pemesan lalau mengantarkannya kepada alamat tujuan penerima barang,
biaya ditanggung oleh pemesan. Untuk GO-JEK, pemesanan dapat dilakukan dengan mengakses
aplikasi GO-JEK.[11]
b. GRAB
Perusahaan
teknologi asal malaysia yang berkantor di singapura yang menyediakan aplikasi
layanan transportasi angkutan umum meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun
roda 4. Manajemen grab menerapkan sistem bagi hasil dengan pengemudi ojek yang
berada dibawah naungannya . Perusahaan GRAB juga melayani pengiriman barang,
layanan kurir, pesan antar makanan, berbelanja dan lain sebagainya. Dengan
aplikasi grab calon penumpang dapat dengan mudah mencari driver untuk menuju ke
lokasi tujuan.[12]
6.
Metode
Penelitian
1. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian.
Penetian ini memfokuskan
pada Strategi Komparatif Komunikasi Persuasif Antara Grab Dan Gojek Dalam
Membangun Minat Penumpang di Kota Banda Aceh.
2. Pendekatan dan Metode yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, yang pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam
hidupnya, berinteraksi dengan mereka dan berusaha untuk memahaminya.[13]Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara diskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.[14]
Bogdan dan Taylor
mendefinisikan “metode kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut
mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
histolik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau
organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai
bagian dari keutuhan.[15]
Penelitian ini merupakan
studi diskriptif, maka dalam memperoleh data yang sebanyak-banyaknya peneliti melakukan berbagai teknik
yang disusun secara sistematis untuk mengumpulkan data hasil penelitian yang
sempurna.Peneliti melakukan penelitian dengan studi diskriptif karena sesuai
dengan sifat masalah serta tujuan yang ingin memperoleh dan bukan menguji
hipotesis, dan penulis terjun langsung ke lapangan untuk mencari data dan
informasi dan juga berusaha untuk memperoleh gambaran nyata tentang “Strategi
Komparatif Komunikasi Persuasif Antara Grab Dan Gojek Dalam Membangun Minat
Penumpang”
4. Teknik pengumpulan
Data.
Adapun data yang
diperlukan oleh peneliti, secara teknik dapat di peroleh melalui beberapa
kegiatan teknik pengumpulan data yang akan digunakan,sebagai berikut:
pengamatan (observasi), wawancara, dan studi dokumentasi.
1) Pengamatan (Observasi)
Observasi disebut juga pengamatan, yakni segala
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi
dilakukan untuk memproleh gambaran dan tingkah laku yang utuh mengenai subjek
yang akan diteliti. Peneliti menggunakan metode pengamatan langsung yaitu
pengamatan yang dilakukan langsung oleh
pengamat (observer) pada objek
yang diamati dan observasi partisipatif
yaitu pengamatan yang langsung dan ikut berperan dalam prilaku yang
diamati. Peneliti menggunakan metode
pengamatan agar bisa melihat secara langsung objek dan subjek penelitiannya.
Observasi atau pengamatan juga salah satu teknik pengumpulan data / fakta yang
cukup efektif untuk mempelajari fakta yang terjadi dilapangan.
2) Wawancara
Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertannyaan itu.[16]
Dalam wawancara, peneliti menggunakan
dua bentuk, yaitu secara mendalam dan memberi angket kepada responden yang menghendaki jawaban tertulis. Wawancara
mendalam peneliti lakukan untuk menemukan data dari jawaban wawancara dari yang peneliti lakukan sebelumnya.
3) Studi dokumentasi
Dokumentasi,dari
asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan
metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,catatan harian dan
sebagainya.[17] Dan untuk melakukan
penelitian peneliti menggunakan studi dokumentasi ini.
6
Bibliografi (minimal 4 buku dan 3 jurnal ilmiah)
Buku:.
1.
Frazier
Moore, 2004, Humas Membangun Citra dengan
Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya
2.
Werner J
Severin, 2008, Teori Komunikasi,
Jakarta: Kencana
3.
Alo
liliweri, 2011, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta: Kencana, 2011
4.
Hafied Cangara, 1998, Pengantar
Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT
Raja Indo Persada
5.
Syukri
Syamaun & Yusri Daud, Komunikasi Organisasi, 2004, Banda Aceh: Ar-Raniry
Press
6.
H.A.W
Widjaja , 2008, Komunikasi (Komunikasi & Hubungan Masyarakat), Jakarta: Bumi Aksara
8.
Sugiyon, 2011, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R d D, Bandung : Alfabeta
Jurnal:
1. Steven, Gunawan, 2017, Persepsi
Konsumen atas Layanan Grab Car di Surabaya (Online), VOL. 5, No. 3.
2.
Anis, Agustin, 2017, Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan
Transportasi Online (GO-JEK) di Surabaya (Online), VOL. 6, No. 9
Kerangka Proposal Skripsi
berjudul “ STRATEGI KOMPARATIF
KOMUNIKASI PERSUASIF ANTARA GRAB DAN GOJEK DALAM MEMBANGUN MINAT PENUMPANG
”telah saya konsultasikan dengan Penasehat Akademik
Mengetahui, Banda
Aceh, 23 Januari 2018
Penasehat Akademik Penulis,
Ade
Irma, B. H. Sc., M. A Adam
Pramayuda
NIP. 19730921200003 2 004 NIM. 140401030
Catatan Jurusan KPI:
*) Coret
yang tidak perlu
1.
Proposal skripsi yang
diajukan sesuai/tidak sesuai*) dengan visi dan misi Jurusan
KPI.
2.
Substansi proposal skripsi yang
diajukan belum pernah/sudah pernah*) diteliti sebelumnya.
3.
Catatan tambahan:................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................................
4.
Paraf: _______________________
[1] Frazier Moore, Humas Membangun Citra dengan Komunikasi
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya: 2004), hal. 86
[3]
Steven, Gunawan, Persepsi Konsumen atas
Layanan Grab Car di Surabaya (Online), VOL. 5, No. 3, (2017), diakses Januari 2018, hlm. 1
[4] Alo liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Kencana, 2011). Hal. 240
[6] Syukri Syamaun & Yusri Daud,
Komunikasi Organisasi, (Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2004) hal. 6
[7] H.A.W Widjaja ,Komunikasi (Komunikasi
& Hubungan Masyarakat), (Jakarta: Bumi Aksara 2008), hal 6
[8] H.A.W Widjaja ,Komunikasi (Komunikasi
& Hubungan Masyarakat), (Jakarta: Bumi Aksara 2008), hal 67
[9] Arsip Artikel : (www.pengertianmenurutparaahli.net) di akses Pada tanggal 22 Januari 2018 pukul 20:42
[10] Anis,
Agustin, Persepsi Masyarakat Terhadap
Penggunaan Transportasi Online (GO-JEK) di Surabaya (Online), VOL. 6, No. 9, Semtember (2017), diakses Januari 2018, hlm.
5
[11] Anis,
Agustin, Persepsi Masyarakat Terhadap
Penggunaan Transportasi Online (GO-JEK) di Surabaya (Online), VOL. 6, No. 9, Semtember (2017), diakses Januari 2018, hlm.
3
[12] Arsip
Artikel, (www.grab.com) , diakses januari 2018, pukul 21:38
[13] Sugiyon Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta,
2010), hlm 15
[16]Ibid., hlm 186
Post a Comment